Pernah kah terfikirkan jika
kehidupan yang kita jalani sudah kita ketahui apa yang akan kita lakukan, atau
apa yang akan menimpa kita, atau apa
yang akan kita dapatkan. Pokoknya kita mengetahui masa depan kita seperti
apa,,, ckckck... tentu hidup ini tidak akan menarik bukan. Rasanya tidak ada
tantangan, dan tidak ada yang diperjuangkan. Tul ga .. Tul ga .. ? Haha ...
Seperti kita menonton sinetron atau membaca
novel yang mudah ditebak kisah selanjutnya seperti apa atau kejadian yang
selanjutnya seperti apa. Tentu akan sangat membosankan dan mudah jenuh. Menurut
orang kebanyakan, cerita yang baik itu yang sulit ditebak apa yang terjadi
kemudian. Maka akan timbul rasa ingin
tahu yang amat sangat, dan mungkin saja timbul ketegangan dan sensasi yang
berbeda yang memancing kita untuk terus mengikuti sampai cerita itu usai.
Begitu juga kehidupan, jika
datar seperti itu mungkin akan dirasa bosan. Tapi Allah memberikan kita rasa
keinginan, yang terkadang keinginan kita itu tidak dikabulkan oleh Allah.
Rencana kita tidak sesuai dengan apa yang kita harapkan. Tapi situ lah
menariknya, disitu lah uniknya.
Rasa takut, cemas, atau kalut
acap kali menyapa. Namun ingatkah bahwa mereka hadir karena perintahNya :
155.
dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan,
kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. dan berikanlah berita
gembira kepada orang-orang yang sabar.
156.
(yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan:
"Inna lillaahi wa innaa ilaihi raaji'uun".
157.
mereka Itulah yang mendapat keberkatan yang sempurna dan rahmat dari Tuhan
mereka dan mereka Itulah orang-orang yang mendapat petunjuk.
( QS. Al-Baqarah : 155-157)
Allah
menguji kita dengan rasa takut, rasa khawatir kekurangan harta, bahan makanan,
dan nikmat2 lainnya. Sejauh manakah kita menyikapi ketakutan itu dengan
kesabaran. Selebay apakah kita menyikapi ketakutan itu sampai2 ketakutan itu
menguasai diri. Padahal ketakutan itu tidak setara dengan kelegaan yang didapat
jika kita dapat melewatinya dengan indah. Kayak jerawat, kita sangat
mencemaskan jerawat yang ada di wajah kita. Padahal jerawat itu tidak sebanding
besarnya dengan kepala. Kalau jerawatnya lebih besar dari kepala kita, baru
patut ditakutkan karena berarti yang jerawatnya ya kepalanya itu.. hahaha :D (
analisis yang aneh ^,^a )
Intinya,
masalah ketakutan itu tidak akan sebanding dengan karunia Allah yang begitu
besar yang akan kita dapatkan manakala kita termasuk orang2 yang diberi kabar
gembira itu ( lihat ayat diatas, Al-Baqarah : 156-157 ). Kita sering
kali mencemaskan hal-hal kecil yang sebetulnya tidak perlu dibesar-besarkan dan
kadang2 hal itu muncul karena sikap optimis yang kurang. Padahal dengan
kesabaran yang kita punya, karunia Allah tidak akan tergantikan manakala kita
berhasil melewati cobaan itu. Karunia Allah itu yang akan membuat kita lebih
tenang, lebih semangat, lebih optimis menghadapi hidup. Biarkan lah Allah
berkehandak sesukaNya terhadap kita.
Jika
kita menghadapi ketidakcocokan atas keinginan kita dengan keinginan Allah, maka
syukurilah karena ia begitu unik dan begitu indah. Kembalikanlah
semuanya kepada Allah. Karena kita adalah hambanya yang akan kembali kepadaNya
pula. ( lihat Al-Baqarah: 156 ) . Toh apapun yang Allah kehendaki pasti yang
terbaik untuk hambaNya.
Yakinlah
itu pasti. “sesungguhnya prasangka Allah, beserta prasangaka hambaNya”
Maka
berprasangkalah yang baik2 untuk kebaikan diri kita.
Serahkan
semuanya hanya kepada Allah saja.
Ketetapan
yang baik hanya ketetapan yang ditetapkan oleh Allah.
Dan
Rencana terbaik adalah rencanaNya pula.
Allah..Allah..Allah..
*sumber : inspirasi sore_mqfm
Tidak ada komentar:
Posting Komentar