Beliau seorang muslimah dari
kalangan Anshar dan yang dikenal kaum muslimin sebagai wanita ahli hadits,
orator ulung dan wanita mujahadah. Dengan keberaniannya untuk menyampaikan
kebenaran maka beliau diberi gelar “orator muslimah”.
Beliau dikenal karena kehalusan
perasaan dan budi bahasanya. Masuk Islam ketika masih remaja. Pada masa itu
usia remaja sudah dianggap baligh, mukallaf dan sudah matang untuk menjalani
kehidupan. Berbeda dengan keadaan zaman sekarang yang pada usia tersebut, belum
bisa mandiri dan pandai mengambi hikmah dan pelajaran kehidupan. Namun Asma
bint Yazid pada usianya yg masih remaja sudah bisa diandalkan dalam hal apapun.
Usia remaja dimasa dahulu setara dengan usia dewasa dimasa sekarang. Betapa di
zaman sekarang ini banyak faktor-faktor yang memundurkan potensi besar yang
dimiliki dalam diri seorang remaja salah satunya melalui pendidikan di keluarga
serta lingkungan yang tidak mendukung.
Beliau adalah sosok remaja yang
tidak malu mengungkapkannpendapatnya selama menurutnya benar. Kritis dalam
bertanya selama tidak melanggar syari’at. Berani dalam menolak kebathilan.
Pada tahun pertama hijriah,
ketika Rasulullah melakukan bai’at terutama bai’at kepada kaum wanita, beliau
pun ikut berbai’at. Keinginan nya untuk berbai’at muncul dari dalam dirinya
sendiri tanpa ada tuntutan dari siapapun. Padahal ketika itu usianya masih
remaja.
Dalam beberapa kitab shirah,
ketika akan berbai’at Asma mengenakan gelang emas yang besar. Kemudian
Rasulullah menyuruh melepaskan gelang tersebut. Tanpa bertanya alasannya, Asma
pun langsung melatakkan gelang tersebut dihadapan Rasulullah. Hal ini bukan
berarti Rasul melarang wanita mengenakan perhiasan dan bukan pula
mengharamkannya. Hanya saja Rasulullah sedang menguji kaum muslimin untuk
bersedekah, berkorban dengan harta untuk agama. Dan khawatir perhiasan itu
mungundang menuju api neraka karena kecintaan kepada dunia dan perhiasannya.
Beliau termasuk ahli hadits, dan
sangat tekun menyimah hadits yang disampaikan oleh Rasulullah. Beliau tidak
malu untuk bertanya sampai paham dengan hadits yang disampaikan oleh
Rasulullah.
Dengan sikap berani dan
kritisnya, beliau pernah diutus oleh kaum wanita Anshar untuk protes menghadap
kepada Rasulullah dalam menyampaikan aspirasi para wanita Anshar. Beliau
menanyakan tentang kesetaraan amalan kaum laki-laki dengan kaum wanita. Yang
mana kaum wanita gerak nya dalam berjuang dan membela Islam sangatlah terbatas
dibandingkan amalan kaum laki-laki. Seperti jihad dalam berperang dan amalan2
lain yang tidak diwajibkan kepada kaum perempuan. Asma menanyakan tentang kaum
wanita agar bisa menyamai pahala yang didapat oleh kaum lelaki disamping batas
ruang gerak wanita dalam berjihad dan menjalankan perintah Allah dan Rasulnya.
Kemudian Rasul menanyakan
pertanyaan retoris ( pertanyaan yang seharusnya tidak mesti dijawab ) kepada
para shahabat, : “ Adakah pertanyaan yang lebih baik yang pernah kalian dengar
dari wanita lain selain dirinya ?”.
Artinya pertanyaan yang diajukan
oleh Asma adalah pertanyaan yang bagus dan cerdas. Kemudian Rasul menyuruh
kepada Asma kembali untuk menyampaikan kepada kaum wanita, bahwa amalan dan
ketaatan kepada suami , malayani dan selalu membuat suami gembira bisa menyamai
pahala yang di dapat kaum lelaki.
Setelah para wanita Anshar
tersebut mendengar jawaban dari Rasulullah yang disampaikan oleh Asma, sontak
kaum wanita tersebut bertakbir mengamini kabar baik tersebut ^^.
Beliau pun termasuk muslimah yang
turut berperang pada perang Yarmuk pada masa kekakhalifahan Umar bin Khattab dan
berhasil menjatuhkan 9 orang tentara Romawi. Dengan senjata sebuah besi
penyangga tenda. Yang pada waktu itu
kaum wanita hanya mengurusi masalah logistik, makanan dan obat-obatan. Walaupun
beliau mendapati tubuhnya penuh dengan luka-luka, namun beliau selamat dalam
perang tersebut.
Inilah kisah singkat teladan
seorang shahabiyah cerdas, pemberani di zaman Rasulullah. Mari mengambil hikmah
dari kisah Asma bahwa wanita harus senantiasa selalu bersemangat untuk mendapatkan
ilmu dan merealisasikan ilmu yang didapat serta menjalankan suatu amalan dengan
jalan yang benar. Tidak takut dan malu untuk menyampaikan sesuatu yang haq dan
tidak segan untuk menolak kebathilan meskipun kebthilan itu datang dari orang
yang dekat dengan kita, terlebih yang kita sayangi.
Semoga Allah meridhai hidup kita
dengan selalu diberi kekuatan, keistiqamahan dan kesabaran untuk menjalani
kehidupan dengan mencontoh teladan para Shahabiyah. ^^V
Sumber Inspirasi : Kajian Muslimah Sore
Sirah Shahabiyyah_MQ Fm 102,70 Fm
Baitii Jannati ^^
Bismillh, Syukran Atas Sirohnya ya,,!! Cukup Inspiratif..!! Salam dari ana. Semoga dakwah ini bisa menyebar lewat sengat blogger muslim Indonesia. Salam dari saya. Admin blog : www.cahayapena.com
BalasHapus