Ingatlah, Al-Imam As-Syafi'i berkata dalam kitabnya, Al-Umm :
" Ilmu bagaikan hewan buruan, mencatat ilmu sama dengan mengikatnya "

Abu Hanifah Muh.Faisal Al-Bantani Al-Atsary

Kamis, 26 April 2012

Meneladani Sosok Mujahidah Asma bint Yazid






Beliau seorang muslimah dari kalangan Anshar dan yang dikenal kaum muslimin sebagai wanita ahli hadits, orator ulung dan wanita mujahadah. Dengan keberaniannya untuk menyampaikan kebenaran maka beliau diberi gelar “orator muslimah”.

Beliau dikenal karena kehalusan perasaan dan budi bahasanya. Masuk Islam ketika masih remaja. Pada masa itu usia remaja sudah dianggap baligh, mukallaf dan sudah matang untuk menjalani kehidupan. Berbeda dengan keadaan zaman sekarang yang pada usia tersebut, belum bisa mandiri dan pandai mengambi hikmah dan pelajaran kehidupan. Namun Asma bint Yazid pada usianya yg masih remaja sudah bisa diandalkan dalam hal apapun. Usia remaja dimasa dahulu setara dengan usia dewasa dimasa sekarang. Betapa di zaman sekarang ini banyak faktor-faktor yang memundurkan potensi besar yang dimiliki dalam diri seorang remaja salah satunya melalui pendidikan di keluarga serta lingkungan yang tidak mendukung.

Beliau adalah sosok remaja yang tidak malu mengungkapkannpendapatnya selama menurutnya benar. Kritis dalam bertanya selama tidak melanggar syari’at. Berani dalam menolak kebathilan.
Pada tahun pertama hijriah, ketika Rasulullah melakukan bai’at terutama bai’at kepada kaum wanita, beliau pun ikut berbai’at. Keinginan nya untuk berbai’at muncul dari dalam dirinya sendiri tanpa ada tuntutan dari siapapun. Padahal ketika itu usianya masih remaja.

Dalam beberapa kitab shirah, ketika akan berbai’at Asma mengenakan gelang emas yang besar. Kemudian Rasulullah menyuruh melepaskan gelang tersebut. Tanpa bertanya alasannya, Asma pun langsung melatakkan gelang tersebut dihadapan Rasulullah. Hal ini bukan berarti Rasul melarang wanita mengenakan perhiasan dan bukan pula mengharamkannya. Hanya saja Rasulullah sedang menguji kaum muslimin untuk bersedekah, berkorban dengan harta untuk agama. Dan khawatir perhiasan itu mungundang menuju api neraka karena kecintaan kepada dunia dan perhiasannya.

Beliau termasuk ahli hadits, dan sangat tekun menyimah hadits yang disampaikan oleh Rasulullah. Beliau tidak malu untuk bertanya sampai paham dengan hadits yang disampaikan oleh Rasulullah.
Dengan sikap berani dan kritisnya, beliau pernah diutus oleh kaum wanita Anshar untuk protes menghadap kepada Rasulullah dalam menyampaikan aspirasi para wanita Anshar. Beliau menanyakan tentang kesetaraan amalan kaum laki-laki dengan kaum wanita. Yang mana kaum wanita gerak nya dalam berjuang dan membela Islam sangatlah terbatas dibandingkan amalan kaum laki-laki. Seperti jihad dalam berperang dan amalan2 lain yang tidak diwajibkan kepada kaum perempuan. Asma menanyakan tentang kaum wanita agar bisa menyamai pahala yang didapat oleh kaum lelaki disamping batas ruang gerak wanita dalam berjihad dan menjalankan perintah Allah dan Rasulnya.

Kemudian Rasul menanyakan pertanyaan retoris ( pertanyaan yang seharusnya tidak mesti dijawab ) kepada para shahabat, : “ Adakah pertanyaan yang lebih baik yang pernah kalian dengar dari wanita lain selain dirinya ?”.
Artinya pertanyaan yang diajukan oleh Asma adalah pertanyaan yang bagus dan cerdas. Kemudian Rasul menyuruh kepada Asma kembali untuk menyampaikan kepada kaum wanita, bahwa amalan dan ketaatan kepada suami , malayani dan selalu membuat suami gembira bisa menyamai pahala yang di dapat kaum lelaki.

Setelah para wanita Anshar tersebut mendengar jawaban dari Rasulullah yang disampaikan oleh Asma, sontak kaum wanita tersebut bertakbir mengamini kabar baik tersebut ^^.
Beliau pun termasuk muslimah yang turut berperang pada perang Yarmuk pada masa kekakhalifahan Umar bin Khattab dan berhasil menjatuhkan 9 orang tentara Romawi. Dengan senjata sebuah besi penyangga tenda.  Yang pada waktu itu kaum wanita hanya mengurusi masalah logistik, makanan dan obat-obatan. Walaupun beliau mendapati tubuhnya penuh dengan luka-luka, namun beliau selamat dalam perang tersebut.

Inilah kisah singkat teladan seorang shahabiyah cerdas, pemberani di zaman Rasulullah. Mari mengambil hikmah dari kisah Asma bahwa wanita harus senantiasa selalu bersemangat untuk mendapatkan ilmu dan merealisasikan ilmu yang didapat serta menjalankan suatu amalan dengan jalan yang benar. Tidak takut dan malu untuk menyampaikan sesuatu yang haq dan tidak segan untuk menolak kebathilan meskipun kebthilan itu datang dari orang yang dekat dengan kita, terlebih yang kita sayangi.
Semoga Allah meridhai hidup kita dengan selalu diberi kekuatan, keistiqamahan dan kesabaran untuk menjalani kehidupan dengan mencontoh teladan para Shahabiyah.  ^^V

Sumber Inspirasi : Kajian Muslimah Sore
Sirah Shahabiyyah_MQ Fm 102,70 Fm

Baitii Jannati ^^

1 komentar:

  1. Bismillh, Syukran Atas Sirohnya ya,,!! Cukup Inspiratif..!! Salam dari ana. Semoga dakwah ini bisa menyebar lewat sengat blogger muslim Indonesia. Salam dari saya. Admin blog : www.cahayapena.com

    BalasHapus

Entri Populer

Total Tayangan Halaman