Ingatlah, Al-Imam As-Syafi'i berkata dalam kitabnya, Al-Umm :
" Ilmu bagaikan hewan buruan, mencatat ilmu sama dengan mengikatnya "

Abu Hanifah Muh.Faisal Al-Bantani Al-Atsary

Kamis, 28 Februari 2013

aku bertanya, akan kah ???


pepohonan melambai-lambai menyambut riuh kencang angin yang bersaut-sautan

langit yang cerah seketika terang-redup seakan terkejut merasakan sambutan angin yang gagah menggiring awan-awan

suara gemerisik dedaunan saling beradu, bercengkrama,

apakah kau tahu bahwa mereka turut bertasbih memuji kuasaNya. 

aku bertanya, akan kah kebanyakan manusia turut meramaikan ruh syukur yang hadir bersautan disekitarnya. akankah mereka merasakannya ?
ataukah mereka hanya sekedar menyapa dengan sorak-sorai kehebohan pepohonan yang dirasakannya.

akankah hati itu turut memikirkan keagunganNya, bahwa dengan angin pun semua bisa terjadi atas kuasaNya.

aku bertanya, akan kah ??? 


Sabtu, 23 Februari 2013

12 Golongan Orang yang Didoakan MALAIKAT

بسم الله الر حمن الر حيم

Kalau ingin didoakan para malaikat, lakukanlah amal sholeh berikut ini.

1. Orang yang tidur dalam keadaan bersuci.

Imam Ibnu Hibban meriwayatkan, dari Abdullah bin Umar ra., bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Barangsiapa yang tidur dalam keadaan suci, maka malaikat akan bersamanya di dalam pakaiannya.

Dia tidak akan bangun hingga malaikat berdoa 'Ya Allah, ampunilah hambamu si fulan karena tidur dalam keadaan suci'" (hadits ini dishahihkan oleh Syaikh Al Albani dalam Shahih At Targhib wat Tarhib I/37)

 
2. Orang yang duduk menunggu shalat.

Imam Muslim meriwayatkan dari Abu Hurairah ra.,bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Tidaklah salah seorang diantara kalian yang duduk menunggu shalat, selama ia berada dalam keadaan suci, kecuali para malaikat akan mendoakannya 'Ya Allah, ampunilah ia. Ya Allah sayangilah ia'" (Shahih Muslim no. 469)

3.Orang - orang yang berada di shaf bagian depan di dalam shalat.

Imam Abu Dawud (dan Ibnu Khuzaimah) dari Barra' bin 'Azib ra. bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya bershalawat kepada (orang - orang) yang berada pada shaf - shaf terdepan" (hadits ini dishahihkan oleh Syaikh Al Albani dalam Shahih Sunan Abi Dawud I/130)

 
4. Orang - orang yang menyambung shaf (tidak membiarkan sebuah kekosongan di dalm shaf).

Para Imam yaitu Ahmad, Ibnu Majah, Ibnu Khuzaimah, Ibnu Hibban dan Al Hakim meriwayatkan dari Aisyah ra., bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Sesungguhnya Allah dan para malaikat selalu bershalawat kepada orang - orang yang menyambung shaf - shaf" (hadits ini dishahihkan oleh Syaikh Al Albani dalam Shahih At Targhib wat Tarhib I/272)

5. Para malaikat mengucapkan 'Amin' ketika seorang Imam selesai membaca Al Fatihah.

 
Imam Bukhari meriwayatkan dari Abu Hurairah ra., bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Jika seorang Imam membaca 'ghairil maghdhuubi 'alaihim waladh dhaalinn', maka ucapkanlah oleh kalian 'aamiin', karena barangsiapa ucapannya itu bertepatan dengan ucapan malaikat, maka ia akan diampuni dosanya yang masa lalu" (Shahih Bukhari no. 782)

 
6. Orang yang duduk di tempat shalatnya setelah melakukan shalat

Imam Ahmad meriwayatkan dari Abu Hurairah, bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Para malaikat akan selalu bershalawat kepada salah satu diantara kalian selama ia ada di dalam tempat shalat dimana ia melakukan shalat, selama ia belum batal wudhunya, (para malaikat) berkata, 'Ya Allah ampunilah dan sayangilah ia'" (Al Musnad no. 8106, Syaikh Ahmad Syakir menshahihkan hadits ini)

 
7. Orang - orang yang melakukan shalat shubuh dan 'ashar secara berjama'ah.

Imam Ahmad meriwayatkan dari Abu Hurairah ra., bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Para malaikat berkumpul pada saat shalat shubuh lalu para malaikat ( yang menyertai hamba) pada malam hari (yang sudah bertugas malam hari hingga shubuh) naik (ke langit), dan malaikat pada siang hari tetap tinggal. Kemudian mereka berkumpul lagi pada waktu shalat 'ashar dan malaikat yang ditugaskan pada siang hari (hingga shalat 'ashar) naik (ke langit). Sedangkan malaikat yang bertugas pada malam hari tetap tinggal, lalu Allah bertanya kepada mereka, 'Bagaimana kalian meninggalkan hambaku ?', mereka menjawab, 'Kami datang sedangkan mereka sedang melakukan shalat dan kami tinggalkan mereka sedangkan mereka sedang melakukan shalat, maka ampunilah mereka pada hari kiamat'" (Al Musnad no. 9140, hadits ini dishahihkan oleh Syaikh Ahmad Syakir)

 
8. Orang yang mendoakan saudaranya tanpa sepengetahuan orang yang didoakan.

Diriwayatkan oleh Imam Muslim dari Ummud Darda' ra., bahwasannya Rasulullah SAW bersabda, "Doa seorang muslim untuk saudaranya yang dilakukan tanpa sepengetahuan orang yang didoakannya adalah doa yang akan dikabulkan. Pada kepalanya ada seorang malaikat yang menjadi wakil baginya, setiap kali dia berdoa untuk saudaranya dengan sebuah kebaikan, maka malaikat tersebut berkata 'aamiin dan engkaupun mendapatkan apa yang ia dapatkan'" (Shahih Muslim no. 2733)

9.Orang-orang yang berinfak.

Imam Bukhari dan Imam Muslim meriwayatkan dari Abu Hurairah ra., bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Tidak satu hari pun dimana pagi harinya seorang hamba ada padanya kecuali 2 malaikat turun kepadanya, salah satu diantara keduanya berkata, 'Ya Allah, berikanlah ganti bagi orang yang berinfak'. Dan lainnya berkata, 'Ya Allah, hancurkanlah harta orang yang pelit'" (Shahih Bukhari no. 1442 dan Shahih Muslim no. 1010)

10. Orang yang makan sahur.

Imam Ibnu Hibban dan Imam Ath Thabrani, meriwayaatkan dari Abdullah bin Umar ra., bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya bershalawat kepada orang - orang yang makan sahur"
(hadits ini dishahihkan oleh Syaikh Al Albani dalam Shahih At Targhiib wat Tarhiib I/519)

 
11. Orang yang menjenguk orang sakit.

Imam Ahmad meriwayatkan dari 'Ali bin Abi Thalib ra., bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Tidaklah seorang mukmin menjenguk saudaranya kecuali Allah akan mengutus 70.000 malaikat untuknya yang akan bershalawat kepadanya di waktu siang kapan saja hingga sore dan di waktu malam kapan saja hingga shubuh" (Al Musnad no. 754, Syaikh Ahmad Syakir berkomentar, "Sanadnya shahih")

12. Seseorang yang mengajarkan kebaikan kepada orang lain.

Diriwayatkan oleh Imam Tirmidzi dari Abu Umamah Al Bahily ra., bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Keutamaan seorang alim atas seorang ahli ibadah bagaikan keutamaanku atas seorang yang paling rendah diantara kalian. Sesungguhnya penghuni langit dan bumi, bahkan semut yang di dalam lubangnya dan bahkan ikan, semuanya bershalawat kepada orang yang mengajarkan kebaikan kepada orang lain"

(dishahihkan oleh Syaikh Al Albani dalam Kitab Shahih At Tirmidzi II/343)



*sumber: koleksi ayat2 cinta. www.kakicinta.com

Minggu, 17 Februari 2013

Uniknya Kehidupan yang Menarik


Pernah kah terfikirkan jika kehidupan yang kita jalani sudah kita ketahui apa yang akan kita lakukan, atau apa yang akan menimpa kita, atau apa  yang akan kita dapatkan. Pokoknya kita mengetahui masa depan kita seperti apa,,, ckckck... tentu hidup ini tidak akan menarik bukan. Rasanya tidak ada tantangan, dan tidak ada yang diperjuangkan. Tul ga .. Tul ga .. ?  Haha ...

 Seperti kita menonton sinetron atau membaca novel yang mudah ditebak kisah selanjutnya seperti apa atau kejadian yang selanjutnya seperti apa. Tentu akan sangat membosankan dan mudah jenuh. Menurut orang kebanyakan, cerita yang baik itu yang sulit ditebak apa yang terjadi kemudian.  Maka akan timbul rasa ingin tahu yang amat sangat, dan mungkin saja timbul ketegangan dan sensasi yang berbeda yang memancing kita untuk terus mengikuti sampai cerita itu usai.

Begitu juga kehidupan, jika datar seperti itu mungkin akan dirasa bosan. Tapi Allah memberikan kita rasa keinginan, yang terkadang keinginan kita itu tidak dikabulkan oleh Allah. Rencana kita tidak sesuai dengan apa yang kita harapkan. Tapi situ lah menariknya, disitu lah uniknya.
Rasa takut, cemas, atau kalut acap kali menyapa. Namun ingatkah bahwa mereka hadir karena perintahNya :

155. dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar.
156. (yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan: "Inna lillaahi wa innaa ilaihi raaji'uun".
157. mereka Itulah yang mendapat keberkatan yang sempurna dan rahmat dari Tuhan mereka dan mereka Itulah orang-orang yang mendapat petunjuk.
( QS. Al-Baqarah : 155-157)

Allah menguji kita dengan rasa takut, rasa khawatir kekurangan harta, bahan makanan, dan nikmat2 lainnya. Sejauh manakah kita menyikapi ketakutan itu dengan kesabaran. Selebay apakah kita menyikapi ketakutan itu sampai2 ketakutan itu menguasai diri. Padahal ketakutan itu tidak setara dengan kelegaan yang didapat jika kita dapat melewatinya dengan indah. Kayak jerawat, kita sangat mencemaskan jerawat yang ada di wajah kita. Padahal jerawat itu tidak sebanding besarnya dengan kepala. Kalau jerawatnya lebih besar dari kepala kita, baru patut ditakutkan karena berarti yang jerawatnya ya kepalanya itu.. hahaha :D ( analisis yang aneh ^,^a )

Intinya, masalah ketakutan itu tidak akan sebanding dengan karunia Allah yang begitu besar yang akan kita dapatkan manakala kita termasuk orang2 yang diberi kabar gembira itu ( lihat ayat diatas, Al-Baqarah : 156-157 ). Kita sering kali mencemaskan hal-hal kecil yang sebetulnya tidak perlu dibesar-besarkan dan kadang2 hal itu muncul karena sikap optimis yang kurang. Padahal dengan kesabaran yang kita punya, karunia Allah tidak akan tergantikan manakala kita berhasil melewati cobaan itu. Karunia Allah itu yang akan membuat kita lebih tenang, lebih semangat, lebih optimis menghadapi hidup. Biarkan lah Allah berkehandak sesukaNya terhadap kita. 

Jika kita menghadapi ketidakcocokan atas keinginan kita dengan keinginan Allah, maka syukurilah karena ia begitu unik dan begitu indah. Kembalikanlah semuanya kepada Allah. Karena kita adalah hambanya yang akan kembali kepadaNya pula. ( lihat Al-Baqarah: 156 ) . Toh apapun yang Allah kehendaki pasti yang terbaik untuk hambaNya.

Yakinlah itu pasti. “sesungguhnya prasangka Allah, beserta prasangaka hambaNya”

Maka berprasangkalah yang baik2 untuk kebaikan diri kita.

Serahkan semuanya hanya kepada Allah saja.

Ketetapan yang baik hanya ketetapan yang ditetapkan oleh Allah.

Dan Rencana terbaik adalah rencanaNya pula. 

Allah..Allah..Allah..

Rabu, 13 Februari 2013

Bukan kau atau aku, tapi kita :-)


بسم الله الر حمن الر حيم

Bagiku keluarga adalah sebuah urutan  jenjang kehidupan dimana permulaannya dimulai dengan rumah tangga. Meskipun keduanya adalah satu kesatuan.  Rumah dan tangga. Keduanya dapat berdiri jika memiliki pondasi yang kuat dan kokoh. Dan dalam sebuah keluarga pondasi tersebut dapat dibangun dengan sebuah awal berupa kepercayaan.

Bagiku rumah tangga bukanlah dibentuk karena mencari sebuah kekuasaan bagi kaum lelaki. Meskipun seorang suami/ayah adalah seorang pemimpin dalam keluarga.

Bagiku keluarga bukanlah sekedar bentuk. Ia mempunyai suatu struktur organisasi kecil yang dibangun dengan  bentuk berupa team.

Team yang kokoh adalah team yang mampu memberi dan menerima. Bukan hanya dalam hal memberi dan menerima kelebihan ataupun kekurangan masing-masing. Akan tetapi memberi dan menerima nasihat, teguran, masukan atau sekedar kesediaan untuk mendengar dan memahami.

Tanpa memberi dan menerima , rumah tangga tidak akan seimbang. Dimana salah satu pihak berkuasa sendiri. Tanpa ada yang melengkapi.  Tak ada yang mengoreksi.

Suami maupun istri mempunyai kewenangan yang sama dan seimbang.  Kewenangan memberi koreksi atau menerima koreksi, kewenangan mendengarkan dan didengarkan, dll. Kewenangan apapun yang mereka kehendaki akan indah dan terwujud manakala ada teori memberi dan menerima itu.

Seorang suami/ayah dituntut menjadi pemimpin yang bijak dalam berbagai hal, sekaligus dalam perkara memberi dan menerima. Memberi teguran, nasihat, koreksi, masukan, semangat,dll. Begitupun dengan menerimanya. Ia mesti bijak dan menghindari sikap otoriter yang tidak masuk akal.

Seorang istri pun dituntut menjadi kepala rumah tangga yang bijak. Bijak dalam ke-rumah tanggaan. Posisinya sama dengan seorang suami yang dihadapkan dengan perkara memberi dan menerima.

Seorang suami memang seorang kepala keluarga, tapi seorang istri pun seorang kepala rumah tangga. Keduanya adalah pemimpin. Tapi jelas suami mempunyai posisi lebih tinggi dibanding istri. Jika salah seorang saja tidak berlaku seimbang, maka kehidupan harmonis pun akan menjauhi mereka. Begitu pula jika salah seorang tidak ada, rumah tangga pun tidak akan ada.

Jika saling memberi dan menerima itu tidak ada, rumah tangga itu akan goyah. Dan jika lama dibiarkan akan rusak dan roboh.
Begitu pun dengan anak-anak. Mereka punya kewenangannya sendiri. Pemenuhan hak seorang anak itu merupakan kewenangannya . Jelas dalam batas kewajaran dan dalam porsi yang sesuai kebutuhannya. Dan hal ini pun tidak menutup ruang dalam memberi dan menerima.

Semuanya tergantung bagaimana kita bersikap dengan bijak dalam memberi dan menerima semua kondisi yang ada dalam rumah tangga itu.

Disinilah peran saling ikhlas menerima dan memberi. Karena tanpa keduanya tidak akan tercipta keseimbangan.
Tentu untuk menyikapinya butuh komunikasi dan pengertian yang baik diantara keduanya. Karena mereka hanyalah manusia yang butuh saling melengkapi, saling mengisi. Tidak ada yang lebih unggul diantara keduanya.   Kesempurnaan itu adalah mereka berdua. Kelengkapan itu adalah kita .

Dan terakhir....
Bagiku memberi dan menerima itu sungguh indah 


Rabu, 06 Februari 2013

Hadiah Allah itu sangat spektakulerrrr... ^.^

Bismillah
Sungguh,,, dari niat tulus membantu seorang sahabat, hadiah Allah datang tak diundang dengan indahnya. Mungkin memang sudah skenarioNya . Ntah dari mana datang begitu saja. Tak diduga. Ikhtiyar masa lalu berbuah kelegaan di masa kini. Dengan niat membantu meringankan beban orang tua. Awalnya memang ga menuntut apapun dikemudian hari. Kalaupun rezeki, ya memang sudah ada yang mengatur dan hal itu sangatlah harus disyukuri. 

tapi alangkah "spektakuler" nya hadiah Allah itu. Hal yang tak terpikirkan sebelumnya, ternyata hadiah itu sudah tersedia . 

Memang sungguh Maha Luas dan Maha Pemurahnya Allah. Sebagaimanapun perilaku hambaNya kepadaNya, namun tidak menyurutkan nikmat rezeki yang diperuntukkan bagi siapa pun yang dikehendaki-Nya. Alhamdulillah, masih terasa kesadaran diri ini untuk selalu bersyukur dan terus intropeksi dalam setiap tingkah dan perbuatan. Dengan harapan setiap amal baik yang dikerjakan akan bisa menutupi lobang-lobang pahala amal baik sebelumnya yang sempat ternodai. 

Sungguh Engkau dzat yang Maha Sempurna di atas muka bumi berikut isi nya. 

Syukurku tak kan cukup untuk membalas segala pemberianMu .
Hanya mampu mengutarakan dengan segala kelemahan yang ada dibalik kekuatan yang seadanya untuk mensyukuri apa yang telah dikaruniakan untukku.

Demi Engkau dzat yang Maha Abadi, pengatur segala urusan.

Alhamdulillah. Spektakuleeerrrrrrr :-D




Senin, 04 Februari 2013

Hadits untuk hari ini

Dari Abu Mas'ud Al-Badry ra, ia berkata : "Rasulullah saw bersabda : 'Ada seseorang yang hidup pada zaman sebelum kalian ini yang dihisab dengan begitu detail, lalu tidak ditemukan kebaikan sama sekali padanya. Hanya saja dahulu dia biasa bermuamalah dengan orang banyak, sementara dia merupakan orang yang dilapangkan rizkinya. Dia selalu berpesan kepada para kolektornya agar memberi kelonggaran kepada orang yang kesulitan dalam membayar hutang. Akhirnya, Allah swt pun berfirman : "Aku lebih berhak dalam memberikan kelonggaran daripada dia. Sekarang (wahai para malaikat), hapuslah dosa-dosanya.

HR. Muslim

*sumber Ringkasan Riyadush Shalihin

Minggu, 03 Februari 2013

Pasang surut ??? wajar lah yaaaaa... -.-"

Bismillahirahmanirrahiim ...

Hari tampak indah karena semangat
Hati terasa bahagia karena semangat
Langkah tampak mantap karena semangat
Senyum yang ikhlas terpancar karena semangat
Ceria sepanjang hari karena semangat

namun...

semangat itu bersaing dengan  keadaan perasaan, letihnya fikiran, berbagai masalah, yang selalu mempengaruhi semangat itu sendiri. Namun, itulah yang sering terjadi.

semangat itu mengalami pasang surut. Pengaruh itu akan langsung terasa dan langsung dapat terlihat . Karena hubungannya erat dengan sikap .

pasang surut laut pun menjadi gambaran bahwa ia pasang karena ingin mengeluarkan apa yang selama ini ada dalam dirinya. Menyapu lebih luas permukaan daratan yang jarang tersentuh oleh ombak yang biasa menghampiri.

 Dan ia pun surut karena ingin menyembunyikan apa yang selama ini terlihat. Meringkuk karena takut akan berlebihan. Lebih yang membawa ketidaknyamanan.

 pasang surut bagiku adalah kewajaran.



sumber gambar : http://just-serendipity.blogspot.com/2011/06/langit-biru-pantai-dan-ombak.html

Margaasih <-> Jatinangor, dimensi yang berbeda

Bismillah..

hmmmm... seminggu sudah saya berada di rumah. Setelah beberapa minggu tidak pulang karena berkutat dengan "masalah" yang sedang saya tekuni. sangat serius,,, hahaha... yakin seriusss ???

ingin flashback waktu seminggu yang lalu --> :

Selama di kosan yang bertempat di Jatinangor, memang saya berkutat dengan "masalah" yang sedang saya tekuni itu. Dengan kondisi musim yang sudah beberapa bulan ini membasahi wilayah sumedang dan sekitarnya. Yaaa... membuat hal tersebut menjadi pelengkap atas segala perjuangan yang sedang dihadapi.

Teriknya matahari hanyalah sekelibat saja. Tidak terlalu sering. Sampai-sampai sinar matahari menjadi hal yang sangat ditunggu-tunggu karena cucian kagak kering-kering.. hahaha... Sinar mentari itu menjadi suatu hal yang dinanti.

Ketika  saya sampai dirumah yang berlokasi di wilayah Bandung Kulon, tepatnya Margaasih dekat cijerah gitu dechhh, kondisi cuaca tidak lah begitu berbeda, kalo tidak hujan ya mendung. Jadi, jatinangor dan margaasih tidak begitu berbeda yaaaaaa... suasana yang serupaa... :-)

Namun, hari ini,  tepat nya siang ini saya bertolak ke Jatinangor kembali, karena ternyata untuk meyelesaikan "masalah" saya ituu.. medan perjuangan saya lebih tepat di Jatinangor ini. Sedangkan dirumah medan perjuangan yang dihadapi pun berbeda lagi.

okeee... saya pun akhirnya pamit untuk balik ke jatinangor dengan suasana yang cerah namun tidak pula terlalu terik.. yang sedang-sedang sajaaaa... hehe

saya pun menikmati perjalanan ke Jatinangor city. Sampai hampir memasuki jalan Moh.Toha langit pun mulai mendung... waaaaaaahhh alamat mau hujan nih... sampai bis yang saya tumpangi melewati jalan tol, tetesan air pun tidak turun jua.. hmmm... mungkin mendung aja nih...

Tapi pas sampai keluar tol cileunyi, baru lah sinar matahari muncul.. hmmmmmm... syukur lah...
waaaaaaaahhh... alhamdulillah nyampe juga ni di Jatinangor.. pas turun damri........

nyeeeessssssssSSSSSSSSSSZZZZZZ,,,,, Panas Booooooooooo... Beda banget sama pas waktu berangkat...

Ya Salaaaaaammmm... adaptasi yang super kilaaaaaaaatttttttt... heuu.... panas nya ampe ke ubun-ubun...
mana nunggu angkot dateng pula, lumayan spa gratis dengan campuran bebatuan superhalus ( alias debu ) dan asap2 dari semprotan knalpot,,, lengkap sudaaaaaahhh... serasa di gurun pasir. angin yang berhembus pun tidak menyejukkan sama sekali. Angin panas... wuaaaaaaaaaa... >,<

haaaaaaaa... ada angkot buru-buru naik dahhhhh...
hhhhhmmmmmmmmmmmm... nyampe kosan.... adeuuummm beuudddddd,,,

fiuhhhh... Subhanallah hari ini serasa melewati dua dimensi yang berbeda

Margaasih dengan kesejukannya, dan Jatinagor dengan kegersangannya... hadeuhhhh...

dan mulai besok dan beberapa hari kedepan saya akan terbiasa dengan suasana Jatinangor yang akan menemani hari-hari saya disini.

Jumat, 01 Februari 2013

Ia adalah sebuah pemberian teragung dari-Nya


:: Ia adalah pemberian-Nya yang ditakdirkan untukku, tentang sebuah Rasa,,,Ia  :: 


Ia yang selalu hadir, kala kubutuhkannya
Ia yang selalu memberi ketenangan dikala gundah
Ia yang setiap membangkitkan, kala kuterjatuh
Ia yang selalu menguatkan, kala kulemah
Ia yang selalu menghentikan lelehan air mata, kala kumenangis
Ia yang selalu memberikan rasa sayang, kala ku iba
Ia yang selalu mengikhlaskan, kala ku tak rela
Ia yang selalu menyejukkan, kala ku marah
Ia yang selalu menemani, kala ku sendiri
Ia yang selalu menjaga, dikala ku terlelap
Ia yang selalu memenuhi setiap perjalanan hidupku.

Ia.....
 adalah pemberian-Nya yang tak terbatas. Sebab kasih sayang-Nya yang berlimpah membuatku tak mampu menguraikan seluruh rasa yang ada. Dari yang bisa terungkap sampai yang membuatku hanya mengucap rasa syukur atas kehadirannya dalam hidupku.

Ia ....
Adalah pemberian-Nya yang tak terbatas yang mampu membuatnya bertahan mengiringi masa-masa senang dan susah bersamaku.

Ia...
Adalah pemberian-Nya yang tak terbatas yang menurutku khusus diberikan untukku, karena masing-masing diri memaknai hal yang berbeda akan kehadirannya.

Ia...
Adalah pemberian-Nya yang tak terbatas yang membuatku tak sanggup untuk terpisah darinya bahkan ku tak rela jika ia diganti dengan yang lain.

Dan adalah ia...
hadiah agung sepanjang hidup yang lahir bersama kehadiranku didunia ini. Hadiah terindah yang telah mengiringi sepanjang hidupku sampai saat ini.

Ia ... ia lah sebuah rasa.

Curahan di awal Februari


Beberapa hari kebelakang, ntah apa yang membuat saya berfikir bahwa apa yang saya harapkan tidak akan tercapai. Merasa ada sesuatu yang akan memutus harapan itu. Ada sebuah rasa yang kurang dimengerti maknanya, ingin membayangkan namun kekhawatiran selalu melanda.  Bukannya tidak mempercayai akan rencana-Nya. Namun kekhawatiran itu lah yang membuat diri ini sedang dipenuhi rasa-rasa maupun fikiran yang (negatif) membuat diri ini merasa lemah dan tidak bersemangat.

Allahu Rabbii, saya tidak mau membayangkannya terlalu jauh, bahkan sekedar mencobanya pun terasa enggan.

Saya butuh untuk berjuang,, yaaaa berjuang untuk mengisi setiap sel-sel yang ada dalam fikiran ini dengan aura positif . Sekalipun itu sangat berat, dengan perasaan yang tidak yakin bahwa saya bisa melawannya. Yaaaa... aura negatif itu yang tengah menguasai diri saya. Sangat kuat.

 Apa mungkin karena saya sedang sedikit “dibatasi” dalam berinteraksi dengan-Nya. Meskipun hal yang tiap bulan menghampiri itu tidak menjadi penghalang untuk berinteraksi dengan-Nya, namun sedikitnya ada hal yang dirasa begitu kurang “esensi”nya ketika berinteraksi langsung dengan-Nya dalam aktifitas yang 5 waktu itu. Sangat berbeda.

Ya Allah, mungkin  inilah efek yang sedang dilanda kefuturan dalam keimanannya. Terasa begitu kurang nyaman dari biasanya. Kurang terasa damai.
Mungkin amal yaumi saya yang akhir-akhir ini begitu sangat kurang saya dijalani.

Yaaaa... mungkin itu lah jawabannya. Saya hanya perlu men-charge ruhaniah saya. Dengan amal yaumi  yang bisa saya lakukan sebisanya dengan sedikit keterbatasan untuk sementara waktu. 
Semoga curahan ini bisa melegakan keresahan dalam hati saya yang tengah saya alami saat ini.
:-D

Entri Populer

Total Tayangan Halaman