بسم الله الر حمن الرحيم
Wahai Dzat yanga Maha Lembut ...
Tiadalah ku ingkari bahwa menghadirkanMu dalam setiap relung hati adalah suatu keniscayaan, tatkala Kau berjanji bahwa ketenangan yang hakiki akan datang manakala hamba-hambaMu menyertai namaMu dalam setiap ingatanNya.
Tiadalah kegusaran ada padaku mengingat akanMu. Justru semakin mengingatMu, semakin besar pula wujud kehambaanku dihadapanMu.
Sungguh nyatalah, bahwa Kau betul-betul berbeda dengan makhlukMu.
Nyatalah bahwa mengingat - ingat akan hambaMu justru membuat hati gusar kepayahan. Tak ku temukan sedikitpun rasa senang dan tenang sebagaimana yang ku temukan ketika yang kuingat adalah diriMu.
Duhai Engkau yang Maha Lembut ...
Bagaimanakah kiranya jika aku kehilanganMu. Tentu hilang pula fitrahku yang Kau ciptakan sebagai makhluk berhati lembut. Hilanglah caraku menerima segala kuasaMu atasku dengan kelembutan pula.
Tentu hancur binasa aku sebelum bertemu denganMu. Tentu bersepahlah harga diriku sebagai hambaMu.
Duhai Engkau yang Maha Lembut ...
Begitu terasa lembut belaiMu mengobati luka hati yang tersayat oleh dosa dan maksiat. Begitu lembut Kau usap gores pilu yang menciderai setiap sisi hati.
Akankah lagi ku sia-siakan Engkau dalam hatiku yang terlanjur 'rombeng' tak berbentuk.
Duhai Engkau yang Maha Pencinta... Begitu tak layak tempat itu untukMu.
Tapi...
Bukankah Engkau yang Maha Lembut akan memberiku bentuk hati yang baru ??? :-)
Yaa... itu pasti.
Sebab ketenangan itulah yang membuktikan bahwa hati yang baru akan mulai menyemai kasih sayangMu di segala penjuru.
Yaa.. Penjuru Hati.
Hati yang Kau kehendaki. :-)
*sumber gambar : healthyliveworld.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar