بسم الله الر حمن الر حيم
Dulu aku terlahir sempurna tak kurang satu apapun. Organ2 tubuh pun lengkap. Sehat berfungsi sebagaimana mestinya.
Lalu ibuku merawatku sedemikian rupa dgn kasih sayangnya. Makanan2 bergizi tinggi dan bervitamin lengkap beliau penuhi agar aku sehat selalu. Dan benar. Tubuhku sehat, kekar, gemuk, menggemaskan.
Namun dlm keadaan bgitu, tetap saja aku hanyalah bocah kecil yang jika terlempar sebuah benda atau tersakiti aku pasti menangis. Begitu lemahnya diriku kala itu dibalik kemontokkan badanku saat itu yang begitu menggemaskan.
Kini.....
Ku tumbuh dari anak-anak menuju remaja, kemudian dewasa. Pertumbuhan ku pun cukup bagus karena jasa ibuku yang dengan telaten nya merawatku. Namun aku pun masih belum begitu kuat untuk menerima paparan dari luar. Pengaruh2 teman serta pergaulan yang di zamanku kala itu sudah terbilang cukup memprihatinkan etikanya. Ada yang berani membentak orgtuanya lah, berperangai buruk thdp teman2, pun dengan orang yang tak dikenal selalu usil.
Kalau lah orangtuaku membiarkanku terjebam dalam lingkungan seperti itu, mungkin tidak ada beda nya aku dengan mereka.
Sudah dijaga betul2 pun acapkali perangaiku tak ubah nya seperti mereka pula. Tapi levelnya mungkin masih dibawah mereka. Hanya saja jika prilaku ku sudah kelewat batas menurut ukuran orgtuaku, seketika aku pun bisa langsung terdiam membisu jika ibuku sudah mulai serius dalam marahnya.
Aahh.. Betapa warna warni nya masa2 itu menjelang dewasa ini.
Dan sekarang.. Tebak lah.. Bagaimana wujudku dewasa ini.
Hmmm. Kurasa biasa saja :-)
Yg penting masih dlm tahap normal dan keadaan yang selalu mengharuskan aku terus bersyukur :-D
Setelah melewati beberapa fase itu, sudahkah aku kuat ???
Mgkin dlm beberapa hal aku cukup kuat. Namun bgtu banyak kelemahanku.
Salah satunyaaaaa....
Semakin dewasa, paparan yg datang semakin menggebu dan tak beraturan. Aku mulai mengenal rasa 'ini' dan 'itu'. Ya rasa 'itu'.. Ahh..Kau pun pasti pernah merasakannya..atau sedang merasakannya. Itu lah rasa nya. Rasa yang tak terlihat karena tempatnya begitu dalam..Dalam,,, sedalam kau menyelami palung lautan. Yang terkadang rasa itu tak tersentuh sama sekali karena saking dalam nya.
Kenapa ? Karena rasa itu bersemayam di 'hati'..
Yaaa.. Hati lagi.. Hati lagi..
Hmmmm :-)
Dalamnya lautan boleh lah dapat dikira, tapi ajaibnya, dalamnya hati siapa yg tau.
Seolah ia tersembunyi tak berjejak. Jarum dalam jerami pun punya kemungkinan untuk ditemukan. Tapi mencari rasa yg ada di dalam hati. Tak terkira sulit nya. Butuh waktu panjang. Untuk memahami, untuk menelisik...sebenarnya rasa apa itu.
Bukan manis, asam , asin, pedas, kecut.
Bukan. Tapi rasa yg berbeda.
Yg kadang tak terdeteksi, sehingga tak bernama.
Ya rasa... Rasa .. Rasa ..
ahh... Kau akan lemah karena nya.. :-)