Ingatlah, Al-Imam As-Syafi'i berkata dalam kitabnya, Al-Umm :
" Ilmu bagaikan hewan buruan, mencatat ilmu sama dengan mengikatnya "

Abu Hanifah Muh.Faisal Al-Bantani Al-Atsary

Selasa, 21 Mei 2013

bukan kenangan yang sekedarnya ( bag.2 )


بسم الله الر حمن الر حيم

Naahhh… berbicara masa lalu , memanglah ada enaknya dan ada tidaknya. Masa lalu akan terkenang indah, jika ia tidak meninggalkan lara. Namun, masa lalu akan sangat menyakitkan manakala ia meninggalkan kenangan pahit yang membuat diri kita merasa sakit dan berhati sempit. Kenangan-kenangan indah  yang dulu pernah dirasa memanglah indah pada waktunya. Namun jika di kemudian hari hal itu berbalik menyakitkan, tentulah hal yang dulu sangat tidak diharapkan untuk terjadi. Yaaaa… itulah penyesalan. Setiap orang pasti lah tidak ingin merasakannya. Bagaimana tidak, harapan normal kita adalah kita hidup bahagia.  

Tapi bagaimana jadinya, jika bayang-bayang terdahulu selalu saja mengahantui. Hadir di setiap memory. Bukannya tidak ada usaha untuk menghiraukan nya. Tapi ia hadir begitu saja. Pada akhirnya hati kembali terluka. Air mata kembali tergenang.

Ada yang mengatakan bahwa, kenangan itu bukan untuk dilupakan karena sekeras apapun kita berusaha, pada akhirnya kenangan itu tambah melekat dalam otak kita. Justru kenangan diingat agar kita mampu meperbaiki kesalahan-kesalahan tempo hari.

Namun, jika kenangan itu justru masih membuat hati terluka. Maka tanyalah pada hati, apakah kau masih belum juga mengikhlaskannya ?? jika memang “iya” adalah jawabannya, maka kau tak akan pernah mendapatkan kebahagiaan yang kau harapkan.  

Yaaa... pada akhirnya  akan kembali kepada kesimpulan, bahwa keikhlasan atas kejadian di masa lalu adalah pintu menuju kebahagian di masa depan.  

sumber gambar : www.berbagaihal.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Entri Populer

Total Tayangan Halaman