Deg.deg.deg.deg. “ kenapa ini dengan jantung ku ???
Detak nya kian cepat. Semakin
cepat detaknya, diri ini semakin panik.
Ada apa ini ??? gak biasanya cepat kayak gini. Gak lagi
nervous juga.
Keringat dingin pun mulai ikut melengkapi ketakutan saat itu.
Seketika itu juga pusing menambah kekhawatiran yang ada. Telapak tangan berubah warna menjadi putih
pucat. Pias. Entah dialihkan kemana darah yang biasanya ada disekitar situ.
Ya Allah ada apa ini ??? apa yang akan terjadi ???
Ya Allah..... peristiwa itu muncul ketika pulang dari
beraktifitas di luar, di angkot sedang
perjalanan menuju rumah .
Seketika itu, timbul fikiran “ apa ini udah waktu akhir hidup
ku ya Allah ?? “
Karena ya itu, gak biasa nya detak jantung ini, berdetak
dengan cepat. Mungkin klo di lihat,
detaknya akan menyembul keluar, saking cepatnya.
Tapi otak dan kesadaran diri ini memerintahkan tubuh ini
untuk tetap bertahan sadarkan diri.
“ jangan sampe pingsan di jalan, jangan sampe ya Rabb “
Akhirnya dengan keadaan seperti itu, berhasil lah menaiki
angkot kedua. Selama di perjalanan, bibir dan hati ini terus menggumamkan
namaNya. Ingat akan kekuasaaNya.
Tersadar.....mengapa, hanya ketika sedang dilanda kepanikan
saja diri ini mengingatNya.
Ya Rabb,,, baru lah tersadar diri ini begitu sombong nya,,
begitu angkuhnya. Menghadirkan diriNya dalam jiwa dan raga ketika kepanikan
melanda.
Astaghfirullah... ya Allah. Ini merupakan teguran dariMu. Sentuhan
lembut dariMu, begitu menyiksa raga ini. Menyesakkan.
Begitu lama diri ini melupakanMu. Menganggap dosa-dosa kecil
yang telah terukir , sepele bagaikan remeh yang hanya tinggal dibersihkan
dengan sapu kemudian dibuang ke tong sampah.
Haaaa... begitu mudahnya ...
Tapi , tidak bagi Allah. Dia akan menyentuh hambaNya lewat
kasih sayangnya. Menegur nya dengan lembut. Ya, teguran ini lah yang aku
rasakan. Dengan keadaan seperti ini. Mengingat kematian.. dzikrul Maut.
Ya Allah betapa diri ini terlena dalam nyata. Yang pada
akhirnya semua akan kembali kepadaMu.
Sesampai di komplek rumah, saya mengajak segera ayah
saya untuk periksa kedokter. Ketika itu adzan magrib sudah berkumandang
beberapa menit yang lalu.
Dengan kelihaian nya dalam menghadapi pasien, dokter itu
menangani dengan santai dan tenang. Memang seharusnya begitu, kalau tidak, pasien seperti saya ini akan bertambah panik dan jantung ini mungkin akan
segera copot dari tempatnya karena degupannya semakin cepat. Naudzubillahi min
dzalik. Hehe :D
Dengan pembawaannya yang tenang, akhirnya dokter itu berhasil
menghipnotis saya untuk tenang. Sedikit nyaman. Setelah itu, dokter menanyakan
keluhan yang saya rasakan. Lalu saya ceritakan keadaan serupa persis dengan apa
yang terjadi tadi. Kemudian, dokter itu memeriksa saya. Dengan bantuan
stetoskop, ia mulai mengukur cepat laju detak jantung saya. Dengan menghitung
skala permenitnya.
“ cukup cepat ya dek ??? “ sambil tersenyum.
Saya hanya mengangguk, menanti sebuah jawaban dari sang
dokter mengenai apa yang saya alami hari ini.
Setelah selesai diperiksa, dokter menjelaskan hipotesisnya.
“ ya,, detak jantung nya memang di atas rata2 skala normal,
tapi ada beberapa penyebabnya. Yang pertama karena terlalu letih, yang kedua
masalah lambung, yang ketiga stress karena tekanan. Kegiatan hari ini capek
banget ya ?? “ jelasnya kepada saya sekaligus mengarahkan pertanyaan.
“ gak begitu sih dok, santai2 ja.”
“ belum makan siang kali ya jangan2” ayah saya ikut menduga.
“ Iya ,, hehe “
“ nah itu salah satu nya dek, jadi mungkin itu salah satu
penyebabnya. Terlambat makan atau pola makan yang kurang teratur. Ya saya
sarankan adek sesampainya di rumah, minta dibuatkan teh manis hangat. Jangan tegang,
karena bisa mempengaruhi detak jantung adek. Relaks kan pikirannya. Untuk sementara
makannya yang lembut2 dulu aja ya. Kayak bubur. Trus nanti tidurnya kepalanya
sedikit ditinggikan, kurang lebih 30 derajat lah. Nanti akan saya kasih resep. Klo
6 jam dari sekarang masih berdetak cepat belum ada perubahan, saran saya
langsung di bawa kerumah sakit aja , ya pak. Tapi kalo adeknya kuat sampai
pagi, boleh pas pagi nya. Saya sarankan
adek besok untuk chek EKG ke lab. Di situ akan ketahuan apa ada kelainan dengan
jantung adek atau tidak. Usahakan santai dan relaks ya dek. Semoga baik2 ja.” Pesan
dokter.
Dokter itu menjelaskan panjang lebar dengan wajah yang santai
dan tak lepas dengan senyum nya. Ya lambat laun, ikut melunak juga ketegangan
yang sejak tadi berkecamuk. Ikut tenang mendengar penuturan dokter yang memang
lihai dalam menghadapi pasien. Huft... sering2 lah saya mengatur nafas untuk
menenangkan fikiran. Menghipnotis diri untuk mengatakan bahwa “ ya, gak ada
apa2 “
***
Ternyata malam itu juga, jantung saya agak kembali normal,
meski terkadang terasa sesekali menyentak linu. Membuat saya terperangah
seperti kena setrum.
Esoknya saya ikuti saran dokter untuk chek EKG ke lab. Tinggal
menunggu hasil ba’da isya.
Ba’da isya ayah saya melarikan diri ke lab tempat saya
periksa itu. Dan setelah melihat
hasilnya. ya ternyata normal2 saja. Alhamdulillah.
Haaaaaaaaaa.... ntah apa yang terjadi dengan saya sore itu,
yang jelas dengan keadaan seperti itu, mengingatkan saya tentang kematian.
Ya mengingat kematian itu memang perlu, karena dengannya kita
dapat mengendalikan diri untuk tidak berbuat seenak dengkul kita. Agar kita
terus mempertimbangkan perbuatan yang akan kita kerjakan, baik dan buruknya. Manfaat
atau tidaknya. Berpahala atau berdosa. Dan sebagainya.
Allah berfirman yang artinya :
9) Hai orang-orang beriman, janganlah hartamu dan anak-anakmu melalaikan kamu dari mengingat Allah. Barangsiapa yang berbuat demikian Maka mereka Itulah
orang-orang yang merugi.
10) dan belanjakanlah
sebagian dari apa yang telah Kami berikan kepadamu sebelum datang kematian kepada salah
seorang di antara kamu; lalu ia berkata: "Ya Rabb-ku, mengapa Engkau tidak
menangguhkan (kematian)ku sampai waktu yang dekat, yang menyebabkan aku dapat
bersedekah dan aku Termasuk orang-orang yang saleh?"
11) dan Allah sekali-kali
tidak akan menangguhkan (kematian) seseorang apabila telah datang waktu
kematiannya. dan Allah Maha Mengenal apa yang kamu kerjakan.
{ QS. Al - Munafiquun ( 63 ) : 9 - 11 }
Dan Rasulullah pun
bersabda yang artinya :
Dari Ibnu Umar ra, ia
berkata : “ Rasulullah saw pernah memegang pundakku, lalu berkata : “ jadilah
engkau di dunia ini seolah engkau orang asing atau musafir.” Ibnu Umar berkata
: “ jika engkau berada di sore hari, janganlah menunggu datangnya pagi hari. Jika
engkau berada di pagi hari, janganlah menunggu datangnya sore hari. Gunakan masa
sehatmu sebaik-baiknya sebelum datang masa sakit mu dan gunakan masa hidupmu
sebelum kematianmu.”
( HR. Bukhari )
Pengalaman ini lah yang
menggugah diri saya untuk lebih berhati2 dalam beramal. Dan semoga Allah
senantiasa mencurahkan cahaya dan petunjukNya untuk membimbing hambaNya yang
senantiasa meminta bimbingan dariNya. Jangan pernah lupakan doa agar selalu
diberi petunjuk dan bimbingan Allah, karena kita berada dalam genggamanNya. Yang
suatu saat dengan mudahnya Allah kembalikan kita kedalam kepemilikanNya.
“
Remember Allah at moment of easy, Allah
will be there for you at moment difficult “